Pages

Selasa, 10 Januari 2012

Saat Teduh 10 Januari 2012

PENGHARGAAN
Kisah Para Rasul 7 : 54-60

Industri film menghadiahkan piala Oscar. Industri televisi menghadiahkan piala Emmy. Industri musik mewujudkan penghargaan dengan piala Grammy. Dunia literatur memberi penghargaan Pulitzer Prize. Dunia olahraga memberikan medali. Universitas memberi penghargaan berupa bea siswa. Perusahaan-perusahaan memberi penghargaan berupa bonus. Siapa yang berprestasi akan mendapat penghargaan yang sebanding dengan apa yang telah dilakukannya. Membayangkan diri menerima penghargaan-penghargaan itu tentu merupakan peristiwa yang tak bisa dilupakan begitu saja. Mendengar nama kita dipanggil untuk naik ke atas pentas. Beranjak dari tempat duduk dan mulai berjalan dengan ribuan pasang mata menatap langkah kita serta diiringi tepuk tangan bergemuruh untuk memberikan penghormatan tertinggi kepada kita.
Yesus menerima penghormatan dari BapaNya ketika terdengar suara dari surga berseru, “Inilah AnakKu yang Kukasihi, kepadaNyalah Aku berkenan.” Stefanus menerima penghargaan dari surga ketika ia berhasil mempertahankan imannya atas nyerinya rajaman batu. Kisah 7:55 mencatat, Yesus berdiri di sebelah kanan Allah saat Ia melihat iman Stefanus. Bukankah biasanya Alkitab mencatat bahwa Yesus duduk di sebelah kanan Allah, mengapa untuk kali ini Yesus berdiri di sebelah kanan Allah? Standing ovation ( penghargaan dengan bangkit berdiri)!
Jika dunia saja bisa memberikan penghargaan, apalagi Bapa kita di surga. Jika hidup kita berkenan kepadaNya, suatu saat nama kita pasti dipanggil untuk menerima penghargaan dan mahkota surgawi. Apakah kita rindu membayangkan peristiwa ini? Tentu saja hal ini menuntut harga bayar. Tidak semua orang yang berseru Tuhan, Tuhan akan menerima penghargaan. Tidak semua yang mengaku dirinya sebagai orang Kristen akan menerima mahkota kehidupan. Renungkanlah untuk sesaat, seandainya hari ini kita panggil pulang oleh Tuhan, apakah nama kita juga dipanggil untuk mendapatkan penghargaan surgawi? Tentu merupakan pemandangan yang luar biasa saat kita mendengar nama kita dipanggil dan kita berjalan dengan diiringi suara ribuan malaikat yang gegap gempita. Bertemu muka dengan muka dengan Tuhan, dengan senyum dan sorot mata yang lembut, Ia berkata, “Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaKu yang baik dan setia. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan bersamaKu.”

Penghargaan yang akan kita terima ditentukan perjuangan iman kita. Amin


Source: www.renungan-spirit.com

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More