Pages

Minggu, 26 Februari 2012

What I Found in This Sunday Worship

Puji Tuhan, hari ini aku pergi ke Gereja. Habis melayani Lansia dengan Mas Bagus, Mbak Valen, Chandra, dan Lina, aku langsung buru-buru cabut menuju Gereja. Terlambat, iya, tapi masih dapat khotbah dari awal. Bacaan untuk khotbah hari ini diambil dari Markus 1 : 9-15, Kejadian 9 : 8-17, dan 1 Petrus 3 : 18-22 dengan judul khotbah “Janji Ilahi yang Digenapi”.

Khotbah Pak Pendeta dimulai dari kisah seorang yang akhirnya memutuskan untuk menjadi seorang Kristen. Namun, tidak lama setelah ia menjadi pengikut Kristus, cobaan datang silih berganti. Sampai akhirnya ia menderita suatu penyakit. Sebelum ia meninggal, ia berkata secara tidak langsung kalau ia menyesal menjadi seorang Kristen. Dahulu, waktu ia belum mengakui Yesus sebagai juruselamat, ia tidak merasakan penderitaan seperti yang ia alami setelah menjadi Kristen.
Apakah Tuhan pernah menjanjikan kebahagiaan selama kita hidup? Dari Injil Markus kita dapat lihat kalau Yesus adalah Anak Allah yang paling dikasihi. Allah Bapa sendiri yang mengatakannya. Apakah itu membuat Tuhan Yesus hidup bahagia terus selama di bumi? Tidak. Malahan Dia harus mati di kayu salib. Pada zaman Tuhan Yesus, hukuman di kayu salib merupakan hukuman yang paling keji dan hina. Bayangkan saja, Anak Allah yang paling dikasihi harus mengalami hukuman yang paling hina.
Di kitab Kejadian juga diceritakan kalau Nuh adalah seorang yang sangat taat kepada Tuhan. Sampai-sampai amanat Tuhan untuk membuat bahtera yang sangat besar ia lakukan. Lantas apakah Nuh diberikan kebahagiaan terus? Tidak, ia mendapat cemoohan dari sesamanya. Ia dianggap sebagai orang gila, yang membuat bahtera besar seakan-akan air bah yang hebat akan datang. Namun Nuh tidak mengeluh. Dan sampai tiba saatnya, air bah yang hebat itu pun datang dan memusnahkan segala yang hidup kecuali yang berada di dalam bahtera NUh.
Dari kisah di atas, kita dapat melihat kalau Allah tidak menjamin kebahagiaan yang selamanya bagi hidup orang yang taat pada-Nya di bumi. Tapi satu hal yang pasti, Ia akan memberi kita kekuatan dalam menghadapi berbagai tantangan. Tuhan memberkati.

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More