Pages

Senin, 30 April 2012

Saat Teduh 30 April 2012

TAK LEBIH DARI SAMPAH
Yeremia 17 : 5 - 8





Menarik membaca sepenggal kisah tentang James Dobson, direktur Focus On Family, sebuah yayasan pelayanan keluarga yang sangat terkenal itu. Dobson bercerita bahwa hal yang sangat membanggakan dirinya ketika masih menjadi seorang mahasiswa adalah melihat dirinya berhasil meraih prestasi yang mengagumkan dalam olahraga tenis. Ia menjadi juara tenis sekolah dan piala yang telah terukir namanya dipajang di lemari sekolah. Bertahun-tahun kemudian seseorang mengiriminya piala tersebut. Orang itu menemukan piala kebanggan itu di tempat sampah ketika sekolah tersebut sedang direnovasi! Dobson pun berkata, “Sesudah waktu yang cukup lama, semua piala Anda akan dianggap sampah oleh orang lain.”
Itulah kehidupan di dunia ini. Bisa jadi hari ini Anda dipuja dan disanjung oleh banyak orang. Anda menjadi idola baru. Gambar Anda dipasang di kamar atau terpampang di majalah, tabloid maupun di berita manapun. Segala hal yang tentang Anda akan diburu habis-habisan. Namun apakah hal ini akan menjamin bahwa sepuluh tahun mendatang Anda tetap menjadi sorotan publik? Bisa jadi saat ini kita adalah seorang konglomerat, tapi siapa bisa menjamin bahwa esok hari kita tetap menjadi orang kaya? Ada saatnya catatan-catatan hebat tentang kita rusak. Reputasi telah memudar. Telah dilupakan. Bahkan pujian dan sanjungan berganti hujatan dan makian.
Saya trenyuh mendengar kabar terbaru seorang Eliyas Pical yang pernah menjadi juara tinju dunia dan mengharumkan nama bangsa. Dulu dipuja tapi sekarang dilupakan. Bahkan profesinya sekarang hanyalah jadi petugas sekuriti di sebuah diskotek yang pada akhirnya menghantar dia ke jeruji besi karena kasus ekstasi. Ironis bukan? Tapi itulah kehidupan di dunia ini!
Kekayaan, popularitas, kemuliaan, kekuasaan, dan kejayaan di dunia ini hanya sementara. Tidak ada yang kekal. Ada kalanya apa yang kita banggakan akhirnya hanya menjadi sampah yang akan diabaikan. Itu sebabnya jangan andalkan apapun yang kita miliki di dunia ini kalau tidak ingin kecewa. Pastikan hidup kita bergantung kepada Tuhan dan bukan kepada materi yang kita miliki, kekuasaan yang kita dapat, atau popularitas yang melekat pada diri kita. Andalkan Tuhan dan jangan andalkan kekuatan kita sendiri.

Jujurlah terhadap diri sendiri saat menjawab pertanyaan ini. Hal apakah yang paling Anda 
banggakan di dalam hidup ini? Kalau jawabannya bukan Tuhan, berhati-hatilah.



Source : www.renungan-spirit.com

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More